Kamis, 23 Februari 2012

laporan titrasi


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Titrasi Asam Basa

yt.jpg

Disusun oleh :
Rizqi kurniawan
Rizqi saputri
Sumayyah
Tsana’a alifia nauthika
(Kelompok 6)
XI-IPA

SMA Muhammadiyah 1 kota Magelang
Jl. Tidar no.21

DAFTAR ISI

Bab I. Pedahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan praktikum
Bab II. Tinjauan pustaka
Bab III. Alat, bahan, dan metode
          3.1 alat
          3.2 bahan
          3.3 metode
Bab IV. Hasil dan permbahasan
          4.1 hasil
          4.2 pembahasan
Bab V. kesimpulan dan saran
          5.1 kesimpulan
          5.2 saran
Bab VI. Daftar pustaka













Bab I. Pedahuluan
1.1 Latar belakang
Titrasi adalah suatu prosedur analisis asam-basa suatu larutan yang belumdiketahui konsentrasinya. Dalam titrasi suatu larutan asam yang belum diketahuikonsentrasinya, sejumlah volume tertentu asam dimasukkan ke dalam suatu labuErlenmeyer. Kemudian suatu titran , berupa basa yang telah diketahuikonsentrasinya ditambahkan hingga dicapai titik ekuivalen. Pencapaian titik ekuivalen (saat mol ion H+=mol OH-) pada saat reaksiberlangsung dapat diketahui dengan indikator. pH larutan pada saat titik ekuivalendicapai biasanya berubah dengan cepat oleh adanya sedikit kelebihan titran yangditambahkan. pH pada titik ekuivalen bervariasi bergantung pada jenis asam danbasanya.Oleh karena itu, indikator yang digunakan juga disesuaikan dengan daerahpH perubahan warnanya. Sebelum melakukan titrasi, perlu disiapkan larutan titranasam-basa dengan konsentrasi yang tepat (biasanya konsentrasi dalam satuanmolar,M).

1.2 Tujuan praktikum
Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH melalui titrasi asam basa.


















Bab II. Tinjauan pustaka

Titrasi merupakan salah satu metode kimia analisis kuantitatif yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui tersebut disebut larutan baku atau titran. Titrasi yang melibatkan reaksi asam dan basa disebut titrasi asam-basa. Ada dua jenis tetrasi asam basa, yaitu asidimetri (penentuan konsentrasi larutan basa dengan menggunakan larutan baku asam) dan alkalimetri (penentuan konsentrasi larutan asam dengan menggunakan larutan baku basa).





















Bab III. Alat, bahan, dan metode
            3.1 Alat :
 Buret, Erlenmeyer, gelas ukur, corong, statif, dan pipet tetes.
            3.2 bahan :
Larutan HCl dengan konsentrasi yang belum diketahui, larutan fenolftalein, larutan NaOH 0,1 M, dan akuades.
            3.3 metode
            1. mengisi buret dengan larutan NaOH 0,1 M dan memcatat pembacaan buret
            2. Memasukkan 5 mL larutan HCl ke dalam Erlenmeyer dan menambahkan 5 mL akuades.
            3. Menambahkan 2 tetes larutan fenolftalein
4. Melakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari buret ke dalam labu Erlenmeyer sambil diguncangkan. Penetesan larutan NaOH dihentikan jika larutan dalam Erlenmeyer menjadi merah muda dan warna itu tidak menghilang jika Erlenmeyer diguncangkan
            5. mencatat volume NaOH yang digunakan
            6. Mengulangi percobaan 2-3 kali
















Bab IV. Hasil dan permbahasan
            4.1 hasil
            Konsentrasi larutan NaOH diketahui adalah . . . . M
            Pembacaan buret berisi larutan NaOH :
Percobaan ke -
Volume NaOH (mL)
Awal (v1)
Akhir (v2)
Terpakai (v2-v1)
1
50
44,5
5,5
2
44,5
42,1
2,4
3
42,1
36,5
5,6

Volume rata-rata NaOH yang digunakan: 13,5 mL
Volume HCl yang digunakan : 15 Ml

            4.2 pembahasan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa volume NaOH awal adalah 50 ml. Pada percobaan pertama, NaOH terpakai 5,5 ml dan volume nya menjadi 44,5 ml. Lalu pada percobaan ke dua, NaOH terpakai 2,4 ml dan volume nya menjadi 42,1 ml. Selajutnya pada percobaan ketiga, NaOH terpakai 5,6 ml dan volume nya menjadi 36,5 ml.














Bab V. Kesimpulan dan Saran
          5.1 Kesimpulan

        Dengan melakukan titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi suatu zat dengan meggunakan indicator asam basa (higga mencapai warna tertentu) yang ditambahkan pada larutan lain yang sudah diketahui konsentrasi dan volumenya.
            5.2 Saran
Dalam melakukan titrasi, pastikan tangan kita dan alat-alat yang akan dipakai bersih. Pastikan juga volume tertakar sempurna. Dan juga kita harus teliti dalam memperhatikan skala volume larutan dalam buret dan memperhatikan perubahan warna tepat sesuai dengan keinginan. Dengan demikian akan mempermudah kita untuk menentukan konsentrasi zat yang akan kita cari. Apabila masih terdapat kesalahan dan kekeliruan jangan malas untuk mengulang kembali percobaan tersebut. Sebaiknya siswa bisa lebih memanfaatkan waktu praktikum yang diberikan denga baik.





















Bab VI. Daftar pustaka
Sandri justiana, Muchtaridi. 2010. Chemistry2  for senior high school year XI. Jakarta: Yudhistira.   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar